Sabtu, 06 Juli 2013

tersenyumlah

ku akui, aku memang wanita lemah yang mudah dipermainkan dengan logika.
apalagi dipermainkan sama orang yang benar2 kita cintai
sosok yang kita anggap dia sempurna dimata kita.
bukan berarti aku tidak sadar atas semua yang dia lakukan.
namun, aku lebih kepada mengerti atas sikap dan tingkahnya terhadapku.
aku paham bener kepribadiannya.
aku paham bener atas tindakannya.
aku tau, dia merasa bersalah karena telah menyia2kanku
dan kesakitan itu baru terasa saat aku bener-bener hilang dari kehidupannya.
sakit yang tidak bisa di ukur dengan apapun
itulah kesalahan terbesar yang buat manusia menyesal.
tapi, apalah gunanya untuk ditangisi
semua sudah terjadi
tidak mungkin diulang kembali
hanya rasa bersalah yang sll menghantui.

diary....
aku cuma diam saat disalahkan
aku cuma bisa tersenyum saat .disalahkan lagi.
hatiku berkata
"jika memang dengan menyalahkanku bisa buat pikiranmu tenang.
aku terima, asalkan kamu bahagia. asalkan rasa bersalah itu tidak lagi menghantuimu"
karena, bagiku kamu anugerah terindah yang pernah aku dapatkan.
pernah berbagi cerita denganmu, sudah sebuah kebahagian bagiku
jauh dari lubuk hati ku, aku selalu memandang positif sifatmu.
sekalipun aku pernah tersakiti
tapi kebencian itu tidak pernah ada untukmu.

cintaku tulus untukmu
sekalipun goresan pisau kau ukir diatas luka
aku tetap akan tersenyum, agar kamu tidak pernah merasa bersalah terhadapku.

aku selalu ada untukmu jika suatu saat kamu butuhkan
aku ada untukmu jika saat nanti kamu terpuruk
aku akan selalu ada untukmu saat kamu merasa sendiri
kapan saja dan dimana saja
aku akan selalu ada untukmu.
hingga akhirnya kamu sadar, bahwa aku tulus untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar