Senin, 29 Juli 2013

ilfil dengan sikapmu



Takkan kusangka, sejak pertama semua ini terjadi
Seakan hujan membawa dinginnya tak kan reda
Buang saja, kisahmu. Ku tak mau kau ada disini
Ku tak ingin melihat wajahmu kembali
Aku muak dengan semua cerita busukmu
Aku mati rasa, ketika mengetahui kau bersamanya.
Menjalin kasih dibelakangku tanpa ku tahu
Kau tutupi kesalahan mu dengan menyalahkan ku
Baru kutahu semua ini adalah permainanmu
Sungguh buat ku menyesal pernah bersamamu
Sungguh buat ku ilfiel dengan semua sikapmu

Tak ada lagi perasaan, tak bisa lagi ku merasakan cinta
Ruang hatiku sedikitpun tiada lagi namamu

Aku mati rasa…


pergilah kau




Tak mau lagi aku percaya, pada semua kisah ceritamu
Tak mau lagi aku tersentuh Pada semua pengakuanmu
Tak mau lagi aku terpaut, pada semua permainanmu
Kamu tak kan mengerti rasa sakit ini
Kebohongan dari mulut manismu
Pergilah kau, pergi dari hidupku.
Bawa lah semua rasa bersalahmu
Pergilah kau, pergi dari hidup ku bawalah rahasiamu yang tak ingin ku tahui

Bertahun-tahun bersama ku percayai mu,ku banggakan kamu
Ku berikan segalanya
Aku tak mau lagi, ku tak mau lagi
Pergilah kau, pergi dari hidupku bawalah semua rasa bersalahmu

ku sadari



Sudah sewajarnya aku bersamamu.
 Sudah semestinya engkau ada untukku
Karena kini ku sadari, kau nyata untukku
Dan kini ku akui kau terbaik untukku
Tiada dusta cinta yang kau persembahkan untukku
Tulus cintamu membuat ku mengerti artinya cinta
Disaat ku menangis, kau berikan ku sejuknya hatimu.
Disaat aku rapuh, kau tegaskan kata  yang terindah untukku.
Ingin  bawakan bintang untuk temani malam
Dalam deras  rasa cinta untukmu
Kau lah yg ku tunggu
Karna kini, ku sadari kau terindah untukku
Dan kini ku akui kau terbaik untukku…

"i love my husband"

Selasa, 09 Juli 2013

adakah kau tau, hatiku hancur....?

Iya, aku memang salah dimatamu
Aku memang tak sempurna dimatamu
Sulit untuk mu menerima keadaan yang akhirnya terpaksa kau sambut
Aku pun sama, tak ingin menyaksikan kenyataan yang tak memihakku
Tak ingin menyaksikan dunia penuh kepalsuan

Kasih…
Adakah kau tau
Hatiku hancur,
Jantungku remuk
Derita hati menyiksaku
hatiku tercabik2
Tidak kah kau sadar, dengan apa yang kau tulis?
Berulang kali ku baca tulisan itu
Memastikan bahwa semua itu tidak nyata
Aku cuma bisa diam
Aku sedih...
Sesak rasanya dada ini, nafas ku seakan tiada berfungsi
Hidupku hampa
Pikiranku tak lagi sempurna
Aku kecewa, sangat kecewa
kau rendahkan ku didepan temanku

Serius kah selama ini kau sayangiku?.......
Ingin rasanya berlari sejauh mungkin
Aku tak ingin melihat wajahmu
Tak ingin melihat kepalsuan senyummu
Sudah cukup, berakhir sudah kisah ini
Kisah ku kau buat sesuka hatimu

kasih….
Lelah hati yang tak kau lihat
Andai saja dapat kau rasa
Letihnya jiwaku karena sifatmu

Baiknya ku pergi, tinggalkan dirimu
Sejauh mungkin untuk melupakan
Semua kenangan bersamamu
Walau berat untuk melangkah,tapi harus ku lakukan
Selamat tinggal
Terimakasih atas kisah sesaat yang kau berikan
Aku bahagia walau itu hanya sementara

Selamat tinggal…..

Senin, 08 Juli 2013

sejauh mungkin

Lelah hati yang tak kau lihat andai saja
Dapat kau rasa kan letihnya jiwaku karna sifatmu

Indah cinta yang kau berikan kini tiada
Lagi kudapatkan teduhnya jiwa

Baiknya kupergi
Tinggalkan dirimu
Sejauh mungkin
Untuk melupakan
Ooo...
[ Lyrics from: http://www.lyricsty.com/ungu-sejauh-mungkin-lyrics.html ]
Indah cinta yang kau berikan kini tiada
Lagi kudapatkan teduhnya jiwa

Baiknya kupergi
Tinggalkan dirimu
Sejauh mungkin
Untuk melupakan
Dirimu yang selalu
Tak menghargaiku
Yang mencintaimu
Yang menyayangimu

Bila saat nanti aku jauh
Kuharap kau mengerti
Kuharap kau sadari

Minggu, 07 Juli 2013

SEMOGA AKU MENJADI PRIBADI YANG KUAT



aku bukan lah orang yang bisa merangkai kata.bukan pula orang yang banyak berkata2. namun hanya catatan kecil yg bisa ku tinggalkan untuk dibaca.

Merenungi tentang makna rezeki. Aku sudah paham bahwa rezeki tak selalu uang dan uang hanya sebagian kecil, sangat kecil dari satu macam rezeki yang diberikan Allah. Semua yang membuatku hidup normal, itulah rezeki dari Allah. Semua yang membuatku bahagia dan tersenyum, itulah rezeki dari Allah. Semua yang meningkatkan keimanan dan ketakwaanku, itulah nikmat terbesar dari Allah. Tak akan sanggup aku sebutkan satu persatu hingga seperempat saja rezeki dan nikmat Allah untukku. 

Namun, ketika sakit itu datang, aku sedikit complain.  Kenapa aku harus sakit ini dan itu? Padahal aku berusaha menahan nafsu perutku. Aku merasa ada yang tak tepat padaku. Aku sedih dengan sedikit tak normalku. Aku takut dan khawatir tentang penyakitku. Akan sampai kapan? Apakah akan bertambah parah? Aku takut membayangkannya. Organ-organ pencernaanku sepertinya ada yang tak berjalan baik. Seolah meneriakiku, makanlah sedikit saja, jangan berlebihan, harus halal dan berkah, jangan aneh-aneh! Membuatku bertanya sendiri, apakah aku sekejam itu? Sedikit membela diri dengan berkata, aku tak makan yang aneh-aneh atau mahal, aku jarang makan di tempat-tempat mereka makan dan aku berusaha mensyukuri makananku yang sederhana. Aku berusaha menjaga apa yang kumakan. Tapi, itu seolah menjadi kesombonganku dan kelalaianku yang membuatku kadang memakan banyak yang kusukai dan menjadikanku sakit. Aku akan kembali sedih dengan kesakitanku. Pertama bermasalah dg lambung, kedua kepalaku sll absen dan yg terakhir….hufh, aku tak kuasa menyebutnya. Esok apalagi yang akan terluka? Aku seolah selalu berbuat salah dan menyakiti mereka hingga diriku sendiri pula yang harus menanggung akibatnya. Aku, separah itukah ? 

Ya Allah, sungguh tak pernah ada maksud melukai organ-organ ciptaanMu. Apakah ini artinya aku tak boleh sedikit saja makan makanan yang kusukai? Atau aku terkadang berlebihan memakannya hingga Engkau menyadarkanku lewat sakitku? Semua bercampur menjadi aneka pedih. Menyeret pikiranku pada rezeki sehat yang tak kudapatkan. Kehilangan nikmat sehat dan harus membayar mahal harga sakit, perih rasanya hatiku. 

Namun aku tak boleh berlarut dalam kesedihanku. Tak boleh memperpanjang complainku. Bukankah aku tahu semua yang Allah berikan padaku adalah kebaikan? Aku harus memahami bahwa sakitku adalah kehendak Allah yang merupakan kebaikan Allah padaku. Mungkin lewat sakit ini, aku semakin merasa lemah tak berdaya di hadapan Allah hingga sombong sehalus apa pun tak kan hadir di hatiku. Mungkin karena sakitku, aku selalu memohon kepada Allah di akhir sholat dan malam sunyiku. Mungkin dengan sakit  ini, Allah membuatku selalu berdzikir kepadaNya. Allah meraih tanganku dan perlahan menarikku kepada cintaNya? Maka, nikmat Tuhanmu yang mana lagi kah yang kau dustakan? Nikmat sehat mungkin sedikit berkurang, namun Allah menggantinya dengan nikmat yang lebih indah luar biasa, cinta kepadaNya. Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi kah yang kan kau dustakan? Ketika aku  mengeluh karena merasa tak dapatkan rezeki berupa kesehatan, jauh di satu sudut hatiku terus menyemangatiku untuk berprasangka baik kepada Allah, membuatku kuat dan percaya kembali kepada Allah.semoga aku menjadi pribadi yg kuat dalam menghadapi ujian ini.

amin ya robb....
Jika hari ini senja kematian menghampiriku, maka tak usah khawatir.
Esok kelak akan ada fajar baru yang dapat menghapus kesedihan dan mengusap air mata kalian.
Hargailah hidup sebagaimana hidup menghargai kalian
Hargailah nyawa sebagaimana ia tetap setia berada di dalam raga hingga Allah berkehendak mencabutnya.
Hargailah perjuangan sebagaimana perjuangan bisa menghantarkanmu pada kemuliaan
Hargailah kebersamaan karna boleh jadi, esok yang ada adalah perpisahan
Hargailah setiap pertemuan karna disana ada jalinan ukhuwah yang tak tergantikan
Hargailah setiap apa yang kau miliki, karna boleh jadi suatu saat nanti Allah mengambilnya tanpa kau sadari
Hargailah setiap penyesalan karna biasanya disana ada kesadaran
Hargailah setiap kesedihan karna dengannya kau dapat lebih menghargai kebahagiaan.
“Hargailah maka kau akan dihargai”

Pesanku:
Jangan pernah meminta agar sakitmu disembuhkan tetapi mintalah agar Allah menggantinya dengan pahala kebaikan.

air mata jadi saksi

Jatuh air mataku iringi remuk redam jantungku
Hanya langkahmu yang ku lihat saat perlahan kau palingkan wajah untuk beranjak
Ingin ku teriaki bahwa aku tidak ingin berpisah
Tp keadaan memaksa kt untuk tidak bersama
mengapa begitu lama kau kembali
begitu lama kau biarkan ku sendiri
begitu lama kau biarkan ku menderita saat menantimu
hingga akhirnya keadaan tak lagi mampu menyatukan kita
inikah perpisahan yang kau inginkan? 

saat langkahmu tiada lagi terlihat
hanya rintik hujan yang kupandangi
selama ini aku selalu bertahan
lewati semua malam dinginnya tubuhku saat mengingatmu
yang aku pandangi hanyalah gambarmu
wahai kau air mataku hanya kaulah saksi hidupku
engkau yang tau segalanya, aku terjatuh dan bertahan
hingga batin ragaku hilang untuk selamanya